• header
  • yuhu
  • Gbaruu
  • selamat datang

Selamat Datang di Website SMK Futuhiyyah Mranggen Demak | Terima Kasih Kunjungannya.

Pencarian

Kontak Kami


SMK Futuhiyyah

NPSN : 20319294

Jl. Suburan Barat Mranggen Kab.Demak 59567 Telp. 024 6773285 Fax. 024 6773287


smkfutuhiyyah01@gmail.com

TLP : 024 6773285


          

Banner

Jajak Pendapat

Bagaimana Tampilan Website SMK Futuhiyyah ?
Bagus Sekali
Cukup Bagus
Biasa
  Lihat

PEMBELAJARAN NATURALISME CERPEN KOMPAS




PEMBELAJARAN NATURALISME CERPEN KOMPAS PILIHAN 2009: PADA SUATU HARI, ADA IBU DAN RADIAN DENGAN METODE BRAINSTORMING PADA SISWA KELAS XI SMK FUTUHIYYAH MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2021/2022

 

 

 

     Oleh: Khoerul Maftukah, S.Pd.

 

ABSTRAK

 

       Dalam setiap periode sastra, selalu diikuti oleh aliran yang sedang menjadi mode pada waktu itu” (2001: 48). Salah satunya adalah aliran naturalisme yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Aliran yang lebih memusatkan perhatian kepada alam nyata. Seperti yang dikemukakan oleh Kasmadi, “Naturalisme ialah corak filsafat yang menganggap alam kodrat adalah seluruh kenyataan. Dengan demikian naturalisme   memustahilkan apa pun yang bersifat adikodrati atau yang bersifat dunia lain” (1999: 5). Di dalam cerpen-cerpen modern yang sering bermunculan dewasa ini, termasuk dalam media majalah, koran, tabloid dan lain sebagainya, terdapat beberapa karya sastra yang berbau naturalisme yang begitu kuat. Salah satunya adalah cerpen-cerpen yang tergabung dalam Cerpen Kompas Pilihan 2009 : Pada Suatu Hari Ada Radit dan Radian. Kumpulan cerpen ini banyak memuat cerita yang sarat akan nilai-nilai moral dengan penggambaran cerita yang bertumpu pada realitas dan alam yang bersifat kodrati. Serta nilai-nilai kemanusiaan— kealamiahan sifat manusia yang digambarkan secara alamiah yang sarat akan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya, juga relevansinya dengan kehidupan nyata, terkait dengan nilai-nilai yang dapat direlevansikan terhadap kehidupan atau realita dan juga sebagai bahan pembelajaran kelas XI SMK dalam KD: Menganalisis Pesan dari Satu Buku Fiksi yang dibaca. Mengingat pembelajaran materi apresiasi cerpen masih kurang efektif, terutama di kelas XI SMK Futuhiyyah yang notebene-nya banyak mendapatkan materi pembelajaran produktif atau teknik. Hal tersebut perlu segera diatasi. Dalam proses pembelajaran, guru hanya menyajikan beberapa cerpen yang diambilnya dari Lembar Kerja Siswa atau dari buku paket yang setiap tahunnya hanya digunakan secara berulang. Minimnya materi atau bahan ajar yang disampaikan guru juga mempengaruhi kreativitas siswa. Dengan pembelajaran naturalisme dalam kumpulan cerpen kompas ini diharapkan dapat dijadikan bahan alternatif sebagai bahan pembelajaran apresiasi cerpen 

       Melalui pembelajaran naturalisme cerpen Kompas Pilihan 2009: Pada Suatu Hari, Ada Ibu dan Radian” ini penulis hendak menyematkan pengalaman kepada pembaca tentang hakikat sebuah realitas alam yang bersifat kodrati melalui implementasi pembelajaran apresiasi cerpen dengan metode brainstorming siswa kelas XI SMK Futuhiyyah Mranggen Kabupaten Demak tahun ajaran 2021/2022.

 

PENDAHULUAN

 

      Ragam karya sastra yang bermunculan menyebabkan adanya beberapa macam aliran yang bermunculan. Fananie mengatakan bahwa “Aliran dalam suatu karya sastra biasanya berkembang dalam satuan waktu tertentu. Dalam setiap periode sastra, selalu diikuti oleh aliran yang sedang menjadi mode pada waktu itu” (2001:  48). Bahkan unsur aliran yang menjadi mode pada karya-karya sastra periode tertentu merupakan karakteristik karya-karya yang bersangkutan.

      Beberapa aliran sastra yang kita kenal yang pernah menjadi ciri khas anutan dan mode pengarang Indonesia di antaranya adalah aliran romantisme, romantis idealisme, realisme, naturalisme, ekspresionisme, impresionisme, imajisme, dan sebagainya. Dan yang menjadi fokus penelitian ini adalah naturalisme. Atau aliran yang lebih memusatkan perhatian kepada alam nyata. Seperti yang dikemukakan oleh Kasmadi, “Naturalisme ialah corak filsafat yang menganggap alam kodrat adalah seluruh kenyataan. Dengan demikian naturalisme memustahilkan apa pun yang bersifat adikodrati atau yang bersifat dunia lain” (1999: 5).

         Naturalisme sebenarnya tidak berbeda jauh dengan realisme, yang bertolak pada realitas kehidupan. Menurut Fananie “seringkali naturalisme digolongkan juga dengan aliran realisme. Bedanya, jika realisme mengungkapkan kenyataan yang lebih banyak bernilai positif atau sesuatu yang indah, sebaliknya naturalisme cenderung mengungkapkan realitas yang sifatnya negatif” (2001: 58-59). Naturalisme lebih cenderung kepada penggambaran sesuatu yang buruk. Naturalisme sendiri memandang ruh berasal dari dunia lain dari dunia yang bersifat material. Dalam berbagai hal naturalisme bersifat realistis.

       Melalui pembelajaran naturalisme cerpen Kompas Pilihan 2009: Pada Suatu Hari, Ada Ibu dan Radian” ini penulis hendak menyematkan pengalaman kepada pembaca tentang hakikat sebuah realitas alam yang bersifat kodrati melalui implementasi pembelajaran apresiasi cerpen dengan metode brainstorming siswa kelas XI SMK Futuhiyyah Mranggen Kabupaten Demak tahun ajaran 2021/2022.

LANDASAN TEORI

 

  1. Pengertian Cerpen

       Hadirnya cerpen-cerpen baru dalam seni sastra menimbulkan berbagai pengertian cerpen yang berbeda-beda. Seperti yang telah dikemukakan oleh Suharianto (1990: 39) cerita pendek merupakan wadah yang biasanya dipakai oleh pengarang untuk menyuguhkan sebagian kecil saja dari kehidupan tokoh yang paling menarik.

      Stanton menegaskan bahwa “cerita pendek haruslah berbentuk ‘padat’. Jumlah kata dalam cerpen harus lebih sedikit ketimbang jumlah kata dalam novel….dalam cerpen, pengarang menciptakan karakter-karakter semesta mereka, dan tindakannya sekaligus, secara bersamaan” (2007: 76).

      Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian cerpen adalah cerita yang berbentuk padat dan hanya menyuguhkan sebagian kecil saja dari kehidupan tokoh yang paling menarik.

  1. Ciri-ciri Cerpen

            Untuk mengenal lebih dalam tentang cerpen, ada beberapa kesimpulan ciri-ciri cerpen dari berbagai ahli, sebagai berikut:

  1.  Menurut Robert Stanton (2007: 76-79):
  1. Cerpen dapat dibaca hanya dengan sekali duduk.
  2. Cerpen berbentuk padat.
  3. Jumlah kata dalam cerpen lebih sedikit dibanding jumlah kata dalam novel.

 

  1. Unsur-unsur Cerita Pendek atau Cerita Rekaan

      Kehadiran sebuah cerita rekaan tidak dapat dilepaskan dari dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Menurut Harjito (2007: 2) “unsur instrinsik adalah faktor yang membangun cerita rekaan dari dalam, dari dirinya sendiri. Faktor intrinsik meliputi tema, tokoh, alur, latar, dan pusat pengisahan atau sudut pandang”. Sedangkan unsur ekstrinsik merupakan unsur luar yang turut mempengaruhi kehadiran sebuah cerita rekaan. Misalnya: ekonomi, politik, sosial dan lain-lain, demikian menurut pendapat Harjito, (2007: 1).

 

  1. Nilai Dalam Karya Sastra

       Kritik sastra  berupaya menentukan nilai hakiki sebuah karya sastra. Dengan demikian kritikus sastra bertugas mencari, menemukan, menunjukkan, dan menentukan nilai-nilai yang terdapat dalam sebuah karya sastra. Dalam Dictionary of World Literature (1988: 80-81) nilai-nilai dalam sebuah karya sastra dapat berupa:

  1. Nilai hedonik

       Yaitu nilai yang memberikan kesenangan secara langsung;

  1. Nilai artistik

       Yaitu nilai yang memanifestasikan keterampilan seseorang;

  1. Nilai kultural

       Yaitu nilai yang megandung hubungan yang mendalam dengan suatu masyarakat atau kebudayaan;

  1. Nilai etik-moral-religius

       Yaitu nilai yang mengandung ajaran-ajaran yang ada sangkut pautnya dengan etika, moral, dan agama.

  1. Nilai praktis

       Yaitu bilamana dalam karya sastra mengandung hal-hal praktis yang dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Naturalisme

     Beberapa aliran sastra yang kita kenal yang pernah menjadi ciri khas anutan dan mode pengarang Indonesia di antaranya adalah aliran romantisme, idealisme, realisme, impresionisme, ekspresionisme, naturalisme, simbolisme, imajisme, dan sebagainya. Dan yang menjadi fokus penelitian ini adalah naturalisme.

      Naturalisme berasal dari kata “nature” yang terkadang didefinisikan hanya dalam makna dunia material saja. Tetapi dalam realita, alam terdiri dari alam material dan alam spiritual, masing-masing dengan hukumnya sendiri.

     Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, naturalisme dapat diartikan sebagai berikut: (1) usaha untuk menerapkan pandangan ilmiah tentang dunia alamiah pada filsafat dan seni; (2) aliran dalam seni yang menggambarkan sesuatu sebagaimana adanya; (3) karya seni rupa yang memiliki sifat kebenaran fisik dari alam; (4) ajaran yang tidak mengakui adanya kekuatan lain selain alam; (5) teknik atau cara menampilkan pandangan objektif tentang manusia secara teliti dan jujur (baik atau buruk).

     Naturalisme sebenarnya juga tidak berbeda jauh dengan realisme, yang bertolak pada realitas kehidupan. Karena itu “seringkali naturalisme digolongkan juga dengan aliran realisme. Bedanya, jika realisme mengungkapkan kenyataan yang lebih banyak bernilai positif atau sesuatu yang indah, sebaliknya naturalisme cenderung mengungkapkan realitas yang sifatnya negatif” demikian menurut pendapat Fananie (2001: 58-59). Naturalisme lebih cenderung kepada penggambaran sesuatu kenyataan yang buruk.

 

  1. Metode Pembelajaran Brainstorming

        Bentuk ini dapat dipakai untuk mendiskusikan segala masalah. Yang dimaksud dengan “brainstorming adalah aktivitas dari sekelompok orang yang memproduksi atau menciptakan gagasan yang baru sebanyak-banyaknya” demikian pendapat Mukti (1987: 39).

      Suprijanto mengemukakan“Brainstorming adalah salah satu bentuk berpikir kreatif sehingga pertimbangan memberikan jalan untuk berinisiatif kreatif. Peserta didorong untuk lebih aktif untuk mencurahkan ide yang ada dalam pikirannya dalam jangka waktu tertentu berkenaan dengan beberapa masalah” (2005: 122).

Dengan bentuk brainstorming ini diharapkan tercetus gagasan atau kritik sebanyak-banyaknya. Semakin banyak gagasan atau kritik, semakin baik. Dalam hal ini peserta berlatih pula menggabungkan dan meningkatkan gagasan-gagasan itu.

     Metode brainstorming sangat tepat digunakan dalam pembelajaran diskusi kelompok. Diskusi kelompok sangat efektif untuk latihan permulaan yang bertujuan melatih kemampuan mengeluarkan pendapat. Mengingat jumlah siswa dalam satu kelas cukup banyak, maka untuk melibatkan setiap individu, diskusi kelompok lebih tepat. Selain untuk mencapai efektivitas berbicara. Diskusi kelompok juga dapat menghilangkan kejenuhan, memancing kreativitas berpikir siswa. Dengan diskusi kelompok jauh lebih ringan dibandingkan dengan berbicara secara individual. Selain itu gagasan atau ide yang kita kemukakan mendapat penilaian atau tanggapan dari orang lain. Peserta diskusi dapat menguji argumentasi yang melandasi gagasan sendiri atau gagasan orang lain. Peserta dapat bertukar pikiran secara konstruktif dan kolektif untuk menganalisis data yang fundamental. Dengan demikian diskusi dengan metode brainstorming merupakan wadah keunggulan bersama.

 

METODE PENELITIAN

 

Berdasarkan atas hakikat karya sastra sebagai struktur nilai dan sistem komunikasi, dengan dominasi imajinasi dan kreativitas, maka itulah sebabnya kehadiran metode penelitian sastra penting karena selama ini telah ada apresiasi, studi, kajian, telaah, dan sejenisnya. Metode penelitian sastra adalah cara yang dipilih oleh penulis dengan mempertimbangkan bentuk, isi, dan sifat sastra sebagai subjek kajiannya. Metode penelitiannya antara lain sebagai berikut:

     a. Metode Penelitian Kualitatif

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Ratna mengartikan metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

      Menurut Sukmadinata “Penelitian kualitatif (qualitative research) bertolak dari filsafat konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial (a shared social experience) yang diinterpretasikan oleh individu-individu. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan” (2006: 94-95). Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan multi strategi, strategi-strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi langsung, observasi partisipatif, wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik-teknik pelengkap seperti foto, rekaman dll.

     b.Metode Kepustakaan

    “Metode kepustakaan adalah cara kerja mencari bahan di perpustakaan. Metode kepustakaan merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang akan diangkat menjadi topik penelitian” demikian pendapat Amirin (1990:61). Menurut Keraf dalam metode kepustakaan “sumber dan data dikumpulkan melalui buku-buku sumber tertulis lainnya yang berhubungan dengan pembahasan masalah” (1981: 64). Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan karena subjek penelitiannya diambil dari berbagai referensi sebagai acuan.

    c. Metode Deskriptif Analisis

   Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Sebagaimana pendapat Sukmadianta yang mengatakan bahwa penelitian deskriptif “ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia” (2006: 72). Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi, atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi bisa individual atau kelompok, dan menggunakan angka-angka, sedangkan metode deskripstif analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. “Secara etimologis deskripsi dan analisis berarti menguraikan. Meskipun demikian, analisis yang berasal dari bahasa Yunani, analyein (‘ana’= atas, ‘lyein’= lepas, urai), telah diberikan arti tambahan, tidak semata-mata menguraikan melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya” demikian menurut pendapat Ratna (2010: 53).

 

Variabel Penelitian

  1. Pembelajaran Naturalisme (Variabel X) sebagai variabel bebas.

       Pembelajaran naturalisme pada siswa SMK Futuhiyyah Mranggen Kabupaten Demak tahun ajaran 2021/2022 dengan menemukan nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen Kompas Pilihan 2009 dengan unsur naturalisme sehingga siswa juga mampu merelevansikannya dalam kehidupan nyata.

      b. Metode Brainstorming (Variabel Y) sebagai variabel terikat.

    Dengan pembelajaran naturalisme tersebut, perlu didukung metode yang tepat yaitu metode brainstorming sebagai variabel Y (variabel terikat), sedangkan metode brainstorming adalah suatu penyampaian pendapat dari peserta rapat untuk mengumpulkan gagasan yang sebanyak-banyaknya dalam rangka pemecahan masalah.

 

Populasi dan Sampel

       Populasi dalam penelitian ini adalah cerpen Kompas Pilihan 2009: Pada Suatu Hari, Ada Ibu dan Radian yang terdiri dari 16 (enam belas) cerpen dan materi pembelajaran cerpen dalam pelajaran bahasa Indonesia di SMK kelas XI. Adapun 16 (enam belas) cerpen yang menjadi populasi dalam penelitian ini.

        Dalam penelitian ini dilakukan  pengambilan sampel secara tidak acak atau ‘nonsampling’ karena tidak ditujukan untuk menarik kesimpulan umum atau generalisasi bagi populasi demikian menurut Sukmadinata (2006: 254), dengan memakai teknik pengambilan sampel berdasarkan tujuan atau disebut dengan purposive sampling, demikian menurut pendapat Sukardi (2008: 64). Pengambilan sampel dalam penelitian ini bertujuan untuk menemukan unsur aliran naturalisme yang terdapat dalam cerpen Kompas Pilihan 2009: Pada Suatu Hari, Ada Ibu dan Radian. Adapun cerpen-cerpen yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 5 (lima) cerpen, yaitu “Menanti Kematian” karya Jujur Prananto, “Pesan Pendek Dari Sahabat Lama” karya Indra Tranggono, “Malam Pertama Calon Pendeta” karya Gde Aryantha Soethama, “Dua Perempuan Di Satu Rumah” karya AS Laksana, dan “Nima” karya Aba Mardjani.

       Sampel pembelajaran naturalisme dalam cerpen Kompas Pilihan 2009: Pada Suatu Hari, Ada Ibu dan Radian dipusatkan pada pembelajaran cerpen di kelas XI SMK semester ganjil pada KD: Menganalisis Pesan dari Satu Buku Fiksi yang dibaca.

 

Teknik Penyajian Hasil Analisis Data

Objek penelitian yang akan dilakukan berupa objek formal dan objek material. Objek formal berupa teks cerpen Kompas Pilihan 2009: Pada Suatu Hari, Ada Ibu dan Radian dan perangkat pembelajaran apresiasi cerpen di MA, sedangkan objek material berupa analisis naturalisme dalam cerpen Kompas Pilihan 2009: Pada Suatu Hari, Ada Ibu dan Radian dengan metode brainstorming pada siswa kelas XI SMK Futuhiyyah Mranggen Kabupaten Demak tahun ajaran 2021/2022.

 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 

            Naturalisme dalam cerpen Kompas Pilihan 2009: Pada Suatu Hari, Ada Ibu dan Radian diajarkan dalam pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di SMK Futuhiyyah kelas XI semester ganjil. Implementasinya terdapat dalam KD: Menganalisis Pesan dari Satu Buku Fiksi yang dibaca.

            Penerapan pembelajaran naturalisme dalam kumpulan cerpen Kompas dengan menggunakan metode brainstorming yang lebih menekankan siswa untuk berpikir secara kreatif dengan tidak mengekang pemikiran atau imajinasi siswa, di mana siswa didorong untuk mencurahkan semua ide yang timbul dari pikirannya berkenaan dengan beberapa masalah. Dengan penggunaan metode brainstorming, semua siswa diharapkan aktif dalam setiap proses pembelajaran. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran, siswa kelas XI SMK Futuhiyyah yang pada tahun-tahun ajaran sebelumnya kurang antusias dalam kegiatan menganalisis cerpen, kali ini dilibatkan secara langsung semua siswa untuk menemukan nilai-nilai dan unsur aliran naturalisme dalam cerpen Kompas Pilihan 2009: Pada Suatu Hari, Ada Ibu dan Radian.

            Hasil kemampuan anak menulis menganalisis cerpen di kelas kontrol sebelum diberi perlakuan mendapat nilai rerata 6,24 dan hasil kemampuan menulis teks drama anak di kelas kontrol setelah diberi perlakuan mendapat nilai rerata 8,36 maka pencapaian hasil peningkatan kemampuan menulis teks drama anak di kelas kontrol mencapai nilai rerata 2,12 Hasil observasi selama penerapan metode Brainstorming berlansung sangat baik. Hal ini terlihat dari nilai persentase yang diperoleh 94% terhadap penilaian aktivitas siswa dan 96% hasil aktivitas guru dalam kelas. Nilai ini menandakan bahwa aktivitas siswa dan guru dalam setiap pertemuan di kelas eksperimen sangat baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru model ternyata masih banyak guru-guru di tempat peneliti melakukan penelitian yang belum mengenal dan menerapkan brainstorming padahal metode brainstorming sangat baik bila diterapkan untuk pembelajaran drama dan mata pelajaran lainnya karena kelebihan dari model SAVI ini dapat menumbuhkan rasa keberanian anak dan pembelajaran terlihat lebih menyenangkan sehingga anak antusias dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, metode brainstorming sangat efektif dan efisien serta dapat diterapkan di sekolah manapun.

            Kemudian peneliti mengadakan wawancara dengan beberapa siswa, hasil wawancara peneliti dengan beberapa siswa dalam menggunakan metode brainstorming sebagai berikut. Para siswa ternyata menyukai dengan diterapkanya metode brainstorming karena para siswa merasa tidak bosan dan tidak mengantuk dalam belajar sehingga dapat memicu semangat belajar kemudian dapat menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran drama dan mampu mengasah keterampilan siswa dalam memahami drama dan menulis teks drama anak. Manfaat lain yang dirasakan oleh para siswa dalam pembelajaran cerpen dengan menggunakan metode brainstorming yaitu dapat mempermudah dalam memahami materi serta tidak membuat bosan dalam belajar di kelas sedangkan manfaat dari belajar drama dapat mengerti tentang berbagi masalah dalam kehidupan sehari-hari serta mudah peka terhadap masalah di lingkungan sekitarnya.

KESIMPULAN

       Berdasarkan hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa dalam cerpen Kompas pilihan 2009: Pada Suatu Hari, Ada Ibu dan Radian terdapat beberapa cerpen yang termasuk dalam aliran naturalisme yang bisa direlevansikan pada kehidupan nyata. Khususnya pada beberapa cerpen yang menjadi sampel penelitian.

      Cerpen yang menjadi sampel penelitian di antaranya adalah Menanti Kematian karya Jujur Prananto, Pesan Pendek dari Sahabat Lama karya Indra Tranggono, Malam Pertama Calon Pendeta karya Gde Aryantha Soethama, Dua Perempuan di Satu Rumah karya AS Laksana, dan Nima Aba Mardjani.

Pembelajaran cerpen dengan menggunakan metode brainstorming yaitu dapat mempermudah dalam memahami materi serta tidak membuat bosan dalam belajar di kelas sedangkan manfaat dari belajar cerpen dapat mengerti tentang berbagi masalah dalam kehidupan sehari-hari serta mudah peka terhadap masalah di lingkungan sekitarnya.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Baribin, Raminah. 1988. Kritik dan Penilaian Sastra. Semarang: IKIP Semarang    Press.

 

Fananie, Zainuddin. 2001. Telaah Sastra. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

 

Harjito. 2007. Melek Sastra Untuk 17 Tahun Ke-atas. Semarang: Katalog Dalam Terbitan.

 

Hidayat, M.S. 2006. Public Speaking & Teknik Presentasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

 

Kasmadi, Hartono dkk. 1999. Filsafat Ilmu. Semarang: IKIP Semarang Press.

 

Luxemburg, Jan V. dkk. 1989. Tentang Sastra. Jakarta: Intermasa.

 

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Rosdakarya.

 

Ngatmini, dkk. 2010. Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Semarang: IKIP PGRI Semarang Press.

 

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

 

Pambudy, Ninuk Mardiana. 2010. Cerpen Kompas Pilihan 2009 Pada Suatu Hari, Ada Ibu Dan Radian. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

 

Rais, Rahmat dan M. Durri An-Naim. 2006. Pengembangan Kepribadian Islam. Surabaya: Aneka Ilmu.

 

Rani, Supratman Abdul. 1996. Ikhtisar Sastra Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.

 

Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

 

Rohman, Arif. 2009. Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: LaksBang Mediatama.

 

Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi Robert Stanton. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

 

Sudjiman, Panuti. 1991. Memahami  Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

 

Suharianto. 1990. Dasar-Dasar Teori Sastra. Surakarta: Widya Duta.

 

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

 

Suprijanto, H. 2007. Pendidikan Orang Dewasa Dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

 

Suroso, dkk. 2009. Kritik Sastra Teori, Metodologi, dan Aplikasi. Yogyakarta: Elmatera Publishing

khoerul_maftukah_karya_ilmiah




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :





   Kembali ke Atas